Senin, 27 Desember 2010

Sel


Sel merupakan unit struktural makhluk hidup, karena setiap tubuh maklhuk hidup tersusun atas sel ada makhluk hidup bersel satu (uni seluler) ada juga makhluk hidup bersel banyak (multi seluler).
Pertumbuhan pada organisme multi seluler eterjadi karena adanya pertambahan jumlah dan ukuran dari sel. Berdasrkan kenyataan tersebut ia mmeunculkan teori sel yang baru, yaitu : sel merupakan unit pertumbuhan.

Sel merupakan unit fungsional kehidupan, maka sel melakukan seluruh fungsi kehidupan. Seperti halnya tubuh organisme multi seluler yang memiliki banyak organ dengan permbagian tugas yang sistematis, maka pada sel juga terdapat organ.

 
Setiap sel yang hidup memiliki 3 bagian utama, yaitu :
1.     Membran plasma (membran sel)
2.     Sitoplasma (plasma set)
3.     Organel

Sitoplasma adalah isi sel selain inti (nucleus). Merupakan sistem koloid yang kekentalanya dapat beruah dari sol ke gel dan ssebalknya. Terusun dari air sebanyak + 90%. Selebihnya adalah ion-ion dan molekul-molekul kecil yang mementuk larutan, seperti glukosa , asam amion, asam lemak, nukleotida, vianin, dan gas. Molekul-molekul dalam sitoplasma selalu dalam keadaan bergerak.
Ada 2 macam gerakan yang terjadi dalam sitoplasma :
  1. Gerak Brown, yaitu gerak acak yang dipengaruhi oleh suhu dan muatan listrik dari ion-ion dalam plasma.
  1. Gerak siklosis, dibedakan menjadi gerak sirkulasi yaitu gerak palsma mengelilingi ruangan sel dari sisi ke sisi lainnya. Dan gerak rotasi, yaitu gerak paslam berputar mengelilingi vakuola.
Berdasarkan ada dan tidaknya membran inti, sel dibedakan antara sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti dan sistem endomembran. Contoh sel prokariotik adalah : bakteri dan alga biru (cyanophyta).
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti dan sistem endomembran.

Sel eukariotik meliputi sel-sel yang menyusun tubuh prostida, hewan-hewan invertebrata, alga (kecuali alga biru), jamur, bryophyta, pteridphyta, spermatophyta (gymnospermae dan angiospermae), jamur, bryophyta, pteriodphyta, spermatophyta (gymnospermae dan angiospermae) dan sel-sel penyusun tubuh manusia.
                        

Pada prinsipnya transport melalui membran sel dapat berlangsung dengan beberapa cara, yaitu :
1.     Difusi, dibedakan menjadi :
a.     Difusi biasa (difusi sederhana) adalah perpindahan molekul zat yang terjadi karena adanya gradient potensial atau gradient konsentrasi antara lingkungan di luar sel dan di dalam sel. Molekul-molekul zat tertentu berpindah dari konsentrasi tingi ke konsentrasi rendah.
b.     Difusi terfasilitasi adalah perpindahan molekul zat tertentu melalui pori-pori dalam protein membran sel. Dibedakan menjadi
-          Difusi melalui protein pembawa (carier mediated protein)
-          Difusi melalui protein kanal (channel mediated protein)
  1. Osmosis adalah difusi air atau perpindahan molekul air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melalui membran semi permeabel.
  2. Transport aktif
Transport aktif membutuhkan energi, melawan gradient konsentrasi, merupakan gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di laur membran. Energi yang digunakan dapat berasal dari pembongkaran ATP atau perbedaan ion gradient.
Transport aktif dibedakan atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisa ATP, karena energi yang diperlukan berasal dari ATP. Contoh transport Na+ dan K+ pad pompa Na+K+.
  1. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah proses yang digunakan oleh sel untuk memasukkan molekukl-molekul polar yang besar ke dalam sel. Misalnya penyerapan poli sakarida, protein, poli nukleotida. Eksositosis adalah proses pengeluaran molekul-molekul besar keluar sel. Misalnya pengeluaran protein hasil sintesa sel hormon, enzim-enzim pencernaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar