Selasa, 13 Maret 2012

DIBALIK INGUS DAN AIR MATA


DIBALIK INGUS DAN AIR MATA
Oleh : Drs. Arif Kuswirasasono, M.MPd

A. INGUS

       Anda tentu sangat penasaran dengan apa yang sering disebut dengan ingus dan air mata, bukan? Apa yang menyebabkannya bisa terjadi. Berikut ini adalah penjelasan tentang keduanya.
      Cairan Lendir Hidung (Ingus): Pengetahuan baru tentang zat hijau ingus terkuak. Ilmuwan mengkajinya untuk MENGOBATI DAN MENCEGAH BERBAGAI PENYAKIT pada tubuh.
       Bentuknya basah, licin,dan sedikit lengket. Cairan tersebut diproduksi oleh selaput mukosa, yaitu lapisan sel pelindung rongga dan saluran tubuh yang terhubung langsung dengan dunia luar. Beberapa bagian tubuh yang dilapisi selaput ini di antaranya bibir, telinga, lubang hidung, mulut, saluran pencernaan, alat kelamin, dan dubur.
       Lendir hidung yang sering dianggap mengganggu ini terbuat dari protein. Di samping itu, ada pula karbohidrat, garam, dan jaringan sel sebagai bahan penyusun. Kandungan garam menjadikan si kental terasa asin.

       Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Rata-rata tubuh memproduksi 1-2 liter ingus per hari. Ini untuk menjaga membran nasal tetap lembab. Ingus memainkan fungsi penting menangkap molekul-molekul bau dan menghubungkan lebih dari 100 reseptor bau dalam rongga hidung manusia. Lendir tersebut akan menangkap partikel-partikel, seperti debu atau serbuk tanaman, kemudian melarutkannya.

       Sebagian dari molekul-molekul yang ditangkapnya akan mengalir hinfga ke ujung reseptor indera penciuman. Otak akan menerjemahkan informasi yang diterima dan menerjemahkannya. Makin cepat dan makin lama reseptor menangkap molekul, berarti makin bau sumber molekul tsb.

       Ingus yang dihasilkan secara normal dihubungkan dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ini juga merupakan suatu cara untuk menyingkirkan benda asing yang mungkin bisa menyebabkan infeksi. Tubuh cenderung untuk merangsang produksi ingus dan mempertinggi pertahanan terhadap serangan hebat menular dari benda-benda tsb. Mungkin terdengar menjijikan, namun bahan kental yang sama yang membuat ingus berwarna hijau terdapat melimpah di pembuluh darah kita selama menderita sakit jantung. Bahan kental yang dimaksud adalah enzim myeloperoksidase (MPO)
       Enzim MPO memerlukan besi sebagai ‘molekul penolong’. Lazimnya, molekul penolong ini disebut ko-enzim. Kehadiran logam besi tersebut memberikan warna hijau pada si basah lengket itu. Yang mengejutkan, warna hijau pada saus hijau khas Jepang, wasabi, juga disebabkan oleh ko-enzim yang sama.
       MPO memproduksi bahan kimia pembunuh kuman berupa asam hipoklorit. Bahan tersebut biasanya digunakan sebagai penjernih air kolam renang. Dalam jumlah berlebih, asam ini dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, seperti penyempitan pembuluh darah arteri, asma, rematik, dan kanker. Penemuan tersebut membawa harapan baru bagi pengobatan penyakit jantung. Salah satu upaya yang tengah dikembangkan ilmuwan berdasar hasil penelitian ini adalah dengan mengatur produksi asam hipoklorit oleh enzim MPO dalam ingus.
    Terkena paparan asap, debu dan gas yang menyengat seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menyebabkan ingus menetes secara berlebihan. Ini mengakibatkan pembengkakan dari saluran nasal dan rhinitis. Mengonsumsi makanan sehari-hari yang terlalu pedas atau menyengat menyebabkan ingus tidak terkontrol. Reaksi terhadap suatu alergi dari makanan tertentu menghasilkan kekakuan nasal dan ingus turun dari hidung ke tenggorokan.

       Hidup pada daerah yang kering atau lingkungan yang terlalu dingin, juga bisa memicu produksi ingus yang berlebih. Akibatnya ingus bisa menetap pada tenggorokan yang akan menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biak bakteri atau virus patogen.

       Kebiasaan tidak sehat meliputi merokok, konsumsi obat-obatan, dan mengonsumsi alkohol. Asap rokok, alkohol dan kafein bisa mengakibatkan iritasi dan peradangan pada membran sehingga meningkatkan pengeluaran ingus.


B. AIR MATA

       Air mata akan mengalir dari mata bila kita menangis, atau bila mata teriritasi benda asing, bahkan air mata memiliki fungsi sehari-hari yang lebih penting.
Lapisan air mata di permukaan mata terjadi oleh gerakan kelopak mata yang berkedip, menjadikan permukaan mata licin dan penglihatan jernih. Tanpa lapisan air mata, kita tidak mungkin memiliki penglihatan yang tajam. Lapisan air mata terdiri dari tiga lapisan yaitu :

1. Lapisan minyak (lapisan terluar), dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil pada pinggir kelopak mata yang bernama kelenjar meibom. Lapisan minyak ini berguna melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan air mata.
2. Lapisan air merupakan lapisan bagian tengah dari apa yang kita kenal sebagai air mata. Lapisan ini dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di konjungtiva. Lapisan ini berfungsi untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan.
3. Lapisan yang paling dalam terdiri dari lendir yang dihasilkan oleh sel lain di konjungtiva.Lapisan lendir ini memungkinkan air mata tersebar rata di permukaan mata dan membantu agar mata tetap basah. Tanpa lapisan ini, air mata tidak akan menempel ke mata.
       Paling sedikit, air mata ada dua macam; air mata yang menjadi pelumas mata dan air mata yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap iritan atau terhadap emosi. Air mata yang menjadi pelumas mata dihasilkan terus sepanjang hari. Air mata diproduksi berlebihan bila mata terangsang oleh benda asing atau bila seseorang sedang emosi, misalnya ketika menangis.

GANGGUAN AIR MATA:

       Produksi air mata normal berkurang dengan meningkatnya usia, mata kering lebih sering ditemukan pada wanita, terutama setelah menopause, tetapi juga bisa terjadi pada usia berapapun, baik pada pria maupun wanita.

       Mata kering dapat pula terjadi berkaitan dengan arthritis atau sakit sendi, mulut mungkin terasa kering karena produksi ludah berkurang. Karena itu menelan dan makan menjadi sulit. Pasien disebut menderita sindroma Syorgen. Cara Mendeteksi Mata Kering adalah dengan pemeriksaan pada dokter spesialis mata.
       Salah satu pemeriksaan yang digunakan adalah dengan lembar kertas filter yang dipasang di kelopak mata bawah untuk mengukur produksi air mata pada berbagai kondisi.

       Dasar dari pengobatan mata kering adalah pemberian air mata buatan. Obat tetes mata buatan dapat dibeli tanpa resep dan digunakan sebagai pelumas mata serta menggantikan cairan yang hilang. Air mata buatan boleh dipakai sesering yang diperlukan sampai beberapa kali dalam 1 jam.
      Cara lain untuk menjaga mata tetap basah adalah dengan menghemat air mata yang dihasilkan secara alami. Air mata keluar dari mata melalui saluran air mata yang terdapat di kelopak mata, lalu masuk ke hidung. Saluran ini dapat ditutup oleh dokter mata sehingga air mata tidak keluar dan mata dapat lebih lama basah. Bila ada gejala setiap bangun tidur mata terasa kering, dapat diatasi dengan pemberian salep sebelum tidur.

DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI


Efek negative dari bioteknologi tidaklah banyak terungkap contohnya. Namun dari berbagai data dan analisis yang ada, bioteknologi meskipun menawarkan banyak keuntungan dan pengaplikasian dalam bidang pertanian dan pemrosesan atau produksi makanan, tetaplah dapat memiliki berbagai resiko:

•Saat ini dengan pesatnya kemajuan bioteknologi terutama dalam rekayasa genetika, manusia dapat membuat bakteri yang dapat menguraikan bahan-bahan limbah berbahaya dalam tanah (bioremedasi). Namun karena organisme baru tersebut tidak tercipta dari proses evolusi ataupun seleksi alam, perlu diperhatikan adanya kemungkinan interaksi dengan ekosistem. Kemungkinan terjadinya efek ekologis sangatlah sulit dievaluasi mengingat bahwa pada bakteri tanah sering terjadi pertukaran material genetik (bahkan antar spesies).

•Penggunaan bioteknologi pada bidang pertanian menjadikan produk hasil pertanian merupakan tanaman unggulan. Peran bioteknologi dalam menghasilkan tanaman unggulan ini melalui rekayasa dari genetik tumbuhan. Hal ini akan berakibat pada penurunan biodiversitas akibat penurunan tingkat keberagaman dari tumbuhan, karena melalui bioteknologi tanaman yang direkayasa akan memiliki sifat genetik yang kurang lebih sama.

•Adanya kemungkinan tanaman transgenik yang tahan hama menyerang spesies lainnya. Contoh kasusnya adalah pada Bt-crops yang merupakan tanaman yang mengandung gen pengkode protein insektisidal yang asalnya berasal dari bakteri Bacillus thuringensis. Pada percobaan di laboratorium menunjukkan serbuk sari (polen) dari Bt-crops dapat membunuh larva kupu-kupu Monarch.

•Pada umumnya tanaman transgenik akan membawa gen buatannya dalam serbuk sari. Terdapat kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman transgenik ke tanaman aslinya (wild type). Hal seperti ini sebenarnya tidaklah menimbulkan masalah selama tujuan penyisipin gen tersebut pada tanaman transgeinik terpenuhi pada tanaman wild type yang mengalami transfer genetik.

mungkin masih banyak lagi yang dapat menimbulkan efek negatif. Tapi meskipun begitu, adanya dampak negatif tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk menolak bioteknologi, namun sudah selayaknya bagi kita untuk berupaya mengatasinya dan mengembangkan bioteknologi ini untuk kemashalatan umat manusia.

Selasa, 28 Desember 2010

Sistem reproduksi


SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkanketuruna yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilalkukan dengan cara generative atau sexual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA

a.    PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi  luar terdiri dari :
1.      Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2.      Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.      Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2.      Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dai testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematanagkan sperma.
3.      Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4.      Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5.      Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

Kelenjar pada organ reproduksi pria
1.      Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekukingan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali.Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.   
2.      Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang  bersifat asam.
3.      Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakana kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

b.     WANITA
Dibedakana menjasi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.

Organ reproduksi luar terdiri dari  :
1.      Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan?keluarnya bayi. Sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2.      Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
           ü   Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva.
           ü   Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak d bagian dalam dan membatasi vulva


Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1.      Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone wanita seperti :
          ü   Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
          ü   Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan.
2.      Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
3.      Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4.      Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
5.      Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutandari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6.      Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
          ü   Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
          ü   Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
          ü   Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7.      Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8.      Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9.      Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
GAMETOGENESIS
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
  1. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormone yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP  (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.  
2.      Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

  1. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses  oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2.      Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3.      Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4.      Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang  Karena sudah tidak dihasilkannya hormone, sehingga berhentinya siklus  menstruasi sekitra usia 45-50 tahun.
   
Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :
a.       Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami  MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. 
Siklus menstruasi terdiri dari 4  fase yaitu :
1.      Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka ada.
2.      Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormone progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium,  serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan  menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.

3.      Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.

4.      Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH.  Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi

b.      Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1.      Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2.   Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.  Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)  yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3.   Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen  sehingga mencegah menstruasi.  
4.   Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5.   Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

Hormon yang berperanan dalam kehamilan
  1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah  itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.  
  2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)  tetap mendapatkan nutrisi.
  3. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.   
  4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.   

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan
  1. Relaksin merupakan hormone yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis
  2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang menghambat kontraksi uterus.
  3. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi

            Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum,  sehingga tidak terjadi fertilisasi.  Macam cara dalam kontrasepsi adalah :
  1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
  2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi.
  3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita.
  4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
  5. Sterilisasi yaitu dengan membuat setrilorgan-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.

ORGAN REPRODUKSI HEWAN

  1. Invertebrata
1.      Reproduksi asexual/vegetative  meliputi :
Ø  Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
Ø  Budding/tunas/gemmulae  yaitu pembentukan tonjolan  pada salah satu bagian tubuh hewan dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan  Euspongia sp.
Ø  Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru. Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri  dan pembelahan multiple  paada Virus.
Ø  Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang  menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
Ø  Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi. Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Ø  Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada Class Trematoda/cacing isap yaitu  Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.

2.      Reproduksi sexual/generative
Ø  Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
Ø  Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a.       Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya pada Phyllum Protozoa.
b.      Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama. Contohnya Chlamydomonas sp. 
c.       OOgami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama. Contohnya pada Hydra sp.

  1. Vertebrata
1.      Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organa reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.
2.      Class Amphibia yairu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
3.      Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis, vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
4.      Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka.  Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.
5.      Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus. Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks.