Selasa, 13 Maret 2012

DIBALIK INGUS DAN AIR MATA


DIBALIK INGUS DAN AIR MATA
Oleh : Drs. Arif Kuswirasasono, M.MPd

A. INGUS

       Anda tentu sangat penasaran dengan apa yang sering disebut dengan ingus dan air mata, bukan? Apa yang menyebabkannya bisa terjadi. Berikut ini adalah penjelasan tentang keduanya.
      Cairan Lendir Hidung (Ingus): Pengetahuan baru tentang zat hijau ingus terkuak. Ilmuwan mengkajinya untuk MENGOBATI DAN MENCEGAH BERBAGAI PENYAKIT pada tubuh.
       Bentuknya basah, licin,dan sedikit lengket. Cairan tersebut diproduksi oleh selaput mukosa, yaitu lapisan sel pelindung rongga dan saluran tubuh yang terhubung langsung dengan dunia luar. Beberapa bagian tubuh yang dilapisi selaput ini di antaranya bibir, telinga, lubang hidung, mulut, saluran pencernaan, alat kelamin, dan dubur.
       Lendir hidung yang sering dianggap mengganggu ini terbuat dari protein. Di samping itu, ada pula karbohidrat, garam, dan jaringan sel sebagai bahan penyusun. Kandungan garam menjadikan si kental terasa asin.

       Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Rata-rata tubuh memproduksi 1-2 liter ingus per hari. Ini untuk menjaga membran nasal tetap lembab. Ingus memainkan fungsi penting menangkap molekul-molekul bau dan menghubungkan lebih dari 100 reseptor bau dalam rongga hidung manusia. Lendir tersebut akan menangkap partikel-partikel, seperti debu atau serbuk tanaman, kemudian melarutkannya.

       Sebagian dari molekul-molekul yang ditangkapnya akan mengalir hinfga ke ujung reseptor indera penciuman. Otak akan menerjemahkan informasi yang diterima dan menerjemahkannya. Makin cepat dan makin lama reseptor menangkap molekul, berarti makin bau sumber molekul tsb.

       Ingus yang dihasilkan secara normal dihubungkan dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ini juga merupakan suatu cara untuk menyingkirkan benda asing yang mungkin bisa menyebabkan infeksi. Tubuh cenderung untuk merangsang produksi ingus dan mempertinggi pertahanan terhadap serangan hebat menular dari benda-benda tsb. Mungkin terdengar menjijikan, namun bahan kental yang sama yang membuat ingus berwarna hijau terdapat melimpah di pembuluh darah kita selama menderita sakit jantung. Bahan kental yang dimaksud adalah enzim myeloperoksidase (MPO)
       Enzim MPO memerlukan besi sebagai ‘molekul penolong’. Lazimnya, molekul penolong ini disebut ko-enzim. Kehadiran logam besi tersebut memberikan warna hijau pada si basah lengket itu. Yang mengejutkan, warna hijau pada saus hijau khas Jepang, wasabi, juga disebabkan oleh ko-enzim yang sama.
       MPO memproduksi bahan kimia pembunuh kuman berupa asam hipoklorit. Bahan tersebut biasanya digunakan sebagai penjernih air kolam renang. Dalam jumlah berlebih, asam ini dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, seperti penyempitan pembuluh darah arteri, asma, rematik, dan kanker. Penemuan tersebut membawa harapan baru bagi pengobatan penyakit jantung. Salah satu upaya yang tengah dikembangkan ilmuwan berdasar hasil penelitian ini adalah dengan mengatur produksi asam hipoklorit oleh enzim MPO dalam ingus.
    Terkena paparan asap, debu dan gas yang menyengat seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menyebabkan ingus menetes secara berlebihan. Ini mengakibatkan pembengkakan dari saluran nasal dan rhinitis. Mengonsumsi makanan sehari-hari yang terlalu pedas atau menyengat menyebabkan ingus tidak terkontrol. Reaksi terhadap suatu alergi dari makanan tertentu menghasilkan kekakuan nasal dan ingus turun dari hidung ke tenggorokan.

       Hidup pada daerah yang kering atau lingkungan yang terlalu dingin, juga bisa memicu produksi ingus yang berlebih. Akibatnya ingus bisa menetap pada tenggorokan yang akan menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biak bakteri atau virus patogen.

       Kebiasaan tidak sehat meliputi merokok, konsumsi obat-obatan, dan mengonsumsi alkohol. Asap rokok, alkohol dan kafein bisa mengakibatkan iritasi dan peradangan pada membran sehingga meningkatkan pengeluaran ingus.


B. AIR MATA

       Air mata akan mengalir dari mata bila kita menangis, atau bila mata teriritasi benda asing, bahkan air mata memiliki fungsi sehari-hari yang lebih penting.
Lapisan air mata di permukaan mata terjadi oleh gerakan kelopak mata yang berkedip, menjadikan permukaan mata licin dan penglihatan jernih. Tanpa lapisan air mata, kita tidak mungkin memiliki penglihatan yang tajam. Lapisan air mata terdiri dari tiga lapisan yaitu :

1. Lapisan minyak (lapisan terluar), dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil pada pinggir kelopak mata yang bernama kelenjar meibom. Lapisan minyak ini berguna melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan air mata.
2. Lapisan air merupakan lapisan bagian tengah dari apa yang kita kenal sebagai air mata. Lapisan ini dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di konjungtiva. Lapisan ini berfungsi untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan.
3. Lapisan yang paling dalam terdiri dari lendir yang dihasilkan oleh sel lain di konjungtiva.Lapisan lendir ini memungkinkan air mata tersebar rata di permukaan mata dan membantu agar mata tetap basah. Tanpa lapisan ini, air mata tidak akan menempel ke mata.
       Paling sedikit, air mata ada dua macam; air mata yang menjadi pelumas mata dan air mata yang dihasilkan sebagai reaksi terhadap iritan atau terhadap emosi. Air mata yang menjadi pelumas mata dihasilkan terus sepanjang hari. Air mata diproduksi berlebihan bila mata terangsang oleh benda asing atau bila seseorang sedang emosi, misalnya ketika menangis.

GANGGUAN AIR MATA:

       Produksi air mata normal berkurang dengan meningkatnya usia, mata kering lebih sering ditemukan pada wanita, terutama setelah menopause, tetapi juga bisa terjadi pada usia berapapun, baik pada pria maupun wanita.

       Mata kering dapat pula terjadi berkaitan dengan arthritis atau sakit sendi, mulut mungkin terasa kering karena produksi ludah berkurang. Karena itu menelan dan makan menjadi sulit. Pasien disebut menderita sindroma Syorgen. Cara Mendeteksi Mata Kering adalah dengan pemeriksaan pada dokter spesialis mata.
       Salah satu pemeriksaan yang digunakan adalah dengan lembar kertas filter yang dipasang di kelopak mata bawah untuk mengukur produksi air mata pada berbagai kondisi.

       Dasar dari pengobatan mata kering adalah pemberian air mata buatan. Obat tetes mata buatan dapat dibeli tanpa resep dan digunakan sebagai pelumas mata serta menggantikan cairan yang hilang. Air mata buatan boleh dipakai sesering yang diperlukan sampai beberapa kali dalam 1 jam.
      Cara lain untuk menjaga mata tetap basah adalah dengan menghemat air mata yang dihasilkan secara alami. Air mata keluar dari mata melalui saluran air mata yang terdapat di kelopak mata, lalu masuk ke hidung. Saluran ini dapat ditutup oleh dokter mata sehingga air mata tidak keluar dan mata dapat lebih lama basah. Bila ada gejala setiap bangun tidur mata terasa kering, dapat diatasi dengan pemberian salep sebelum tidur.

DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI


Efek negative dari bioteknologi tidaklah banyak terungkap contohnya. Namun dari berbagai data dan analisis yang ada, bioteknologi meskipun menawarkan banyak keuntungan dan pengaplikasian dalam bidang pertanian dan pemrosesan atau produksi makanan, tetaplah dapat memiliki berbagai resiko:

•Saat ini dengan pesatnya kemajuan bioteknologi terutama dalam rekayasa genetika, manusia dapat membuat bakteri yang dapat menguraikan bahan-bahan limbah berbahaya dalam tanah (bioremedasi). Namun karena organisme baru tersebut tidak tercipta dari proses evolusi ataupun seleksi alam, perlu diperhatikan adanya kemungkinan interaksi dengan ekosistem. Kemungkinan terjadinya efek ekologis sangatlah sulit dievaluasi mengingat bahwa pada bakteri tanah sering terjadi pertukaran material genetik (bahkan antar spesies).

•Penggunaan bioteknologi pada bidang pertanian menjadikan produk hasil pertanian merupakan tanaman unggulan. Peran bioteknologi dalam menghasilkan tanaman unggulan ini melalui rekayasa dari genetik tumbuhan. Hal ini akan berakibat pada penurunan biodiversitas akibat penurunan tingkat keberagaman dari tumbuhan, karena melalui bioteknologi tanaman yang direkayasa akan memiliki sifat genetik yang kurang lebih sama.

•Adanya kemungkinan tanaman transgenik yang tahan hama menyerang spesies lainnya. Contoh kasusnya adalah pada Bt-crops yang merupakan tanaman yang mengandung gen pengkode protein insektisidal yang asalnya berasal dari bakteri Bacillus thuringensis. Pada percobaan di laboratorium menunjukkan serbuk sari (polen) dari Bt-crops dapat membunuh larva kupu-kupu Monarch.

•Pada umumnya tanaman transgenik akan membawa gen buatannya dalam serbuk sari. Terdapat kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman transgenik ke tanaman aslinya (wild type). Hal seperti ini sebenarnya tidaklah menimbulkan masalah selama tujuan penyisipin gen tersebut pada tanaman transgeinik terpenuhi pada tanaman wild type yang mengalami transfer genetik.

mungkin masih banyak lagi yang dapat menimbulkan efek negatif. Tapi meskipun begitu, adanya dampak negatif tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk menolak bioteknologi, namun sudah selayaknya bagi kita untuk berupaya mengatasinya dan mengembangkan bioteknologi ini untuk kemashalatan umat manusia.